Rabu, 27 Juni 2012

Pemecahan lanjutan(Tashrif 14)kata kerja telah

Pemecahan lanjutan(Tashrif 14)kata kerja telah

Di istilahkan pemecahan lanjutan karena pola pola ini merupakan hasil dari klasifikasi dan spesialisasi dari berbagai bentuk kata kerja didalam alquran yang menunjukkan telah berbuat dan semua terdiri menjadi 14 bentuk kata. sekarang kita lihat contoh pada ayat
( وَما خَلَقتُ الجِنَّ وَالإِنسَ إِلّا لِيَعبُدونِ(56;51 
Perhatikan pada kata  خَلَقتُ -khalaqtu pembentukannya dari kata خَلَقَ -khalaqa adalah kata kerja telah yang bersubject هُوَ.-huwa jadi untuk mengenal lebih dekat lagi ke berbagai bentuk kata lanjutan bisa kita lihat dari ciri ciri huruf yang selain dari tiga huruf pokok/asalnya.untuk pemecahan lanjutan atas pola فَعَلَ selengkapnya demikian:

Kata kerja telah atas polaفَعَلَ


فَعَلَ   ==>>  subject  هُو

contoh: رَفَعَ

فَعَلاَ   ==>>subject  هُماَ

فَعَلُوْا ==>> subject هُمْ 


فَعَلَتْ  ==>> subjectهِيَ 


فَعَلَتاَ  ==>>subject   هُماَ

فَعَلْنَ  ==>> subject هُنَّ     

فَعَلْتَ  ==>>subject اَنْتَ  
فَعَلْتُماَ  ==>>subjectاَنْتُماَ  


 فَعَلْتُمْ  ==>>subjectاَنْتُمْ     

 فَعَلْتِ  ==>>subject اَنْتِ


فَعَلْتُماَ  ==>>subject اَنْتُماَ


 فَعَلْتُنَّ  ==>>subject اَنْتُنَّ 

فَعَلْتُ   ==>>subject  اَناَ


 فَعَلْناَ ==>>subject نَحْنُ
 

Tashrif 10 empat huruf pokok tambahan dua lengkap

Tashrif 10 empat huruf pokok tambahan dua lengkap

اِفْعَلَرَّ - يَفْعَلِرُّ - اِفْعِلْراَراً،مُفْعَلَرًّا  - مُفْعَلِرٌّ - مُفْعَلَرٌّ - اِفْعَلِرُّ - لاَتَفْعَلِرُّ ـــــ مُفْعَلَرٌّ - مُفْعَلَرٌّ
hanya inilah yang terakhir satu satunya pola untuk empat huruf pokok tambahan dua didalam alquran dan untuk latihan dirumah carilah contoh didalam alquran kata kata yang menggunakan pola pola yang sudah saya ajukan yang belum saya tuliskan!
Perlu diingat baik baik!!!.... materi materi tata bahasa alquran yang saya ajukan ini janganlah langsung diterima mentah mentah dan juga jangan buru buru disikapi negatif  dalam arti salah ataupun benar hendaklah harus ada keterangan ilmiah dari alquran yang sudah dipraktekkan oleh sunnah rasul Muhammad saw.dengan demikian saya selalu menunggu partisipasi anda guna mencapai tujuan yang diharapkan pada Rattil quran ini yaitu mencapai penguasaan ilmiah secara utuh terhadap ayat ayat Allah menurut contoh teladan indah sunnah rasulNya.untuk materi selanjutnya yaitu pemecahan lanjutan atau tashrif 14 bisa dilihat DISINI

Tashrif 10 empat huruf pokok lengkap

Tashrif 10 empat huruf pokok lengkap

فَعْلَرَ - يُفَعْلِرُ - فَعْلَرَةً،فِعْلاَراً،مُفَعْلَراً - مُفَعْلِرٌ - مُفَعْلَرٌ - فَعْلِرْ - لاَتُفَعْلِرْ ـــــ مُفَعْلَرٌ - مُفَعْلَرٌ

contoh : membongkar =بَعْثَرَ - يُبَعْثِرُ - بَعْثَرَةً،بِعْثاَراً،مُبَعْثَراً - مُبَعْثِرٌ - مُبَعْثَرٌ - بَعْثِرْ - لاَتُبَعْثِرْ ـــــ مُبَعْثَرٌ - مُبَعْثَرٌ
Hanya ini satu satunya pola untuk empat huruf pokok yang diberikan alquran  dan yang terakhir adalah Tashrif 10 empat huruf pokok tambahan dua lengkap

Tashrif 10 tiga huruf pokok tambahan tiga lengkap

Tashrif 10 tiga huruf pokok tambahan tiga lengkap

اِسْتَفْعَلَ-يَسْتَفْعِلُ-اِسْتِفْعاَلاً،مُسْتَفْعَلاً-مُسْتَفْعِلٌ-مُسْتَْعَلٌ-اِسْتَفْعِلْ-لاَتَسْتَفْعِلْ ـــ مُسْتَفْعَلٌ - مُسْتَفْعَلٌ

 اِسْتَغْفَرَ- يَسْتَغْفِرُ- اِسْتِغْفاَراً،مُسْتَغْفَراً- مُسْتَغْفِرٌ- مُسْتَغْفَرٌ- اِسْتَغْفِرْ- لاَتَسْتَغْفِرْــــ مُسْتَغْفَرٌ- مُسْتَغْفَرٌ

اِفْعَوْعَلَ-يَفْعَوْعِلُ-اِفْعِيْعاَلاً،مُفْعَوْعَلاً-مُفْعَوْعِلٌ-مُفْعَوْعَلٌ-اِفْعَوْعِلْ- لاَتَفْعَوْعِلْ ـــــ مُفْعَوْعَلٌ-مُفْعَوْعَلٌ

contoh :  


Tashrif 10 tiga huruf pokok tambahan dua lengkap

Tashrif 10 tiga huruf pokok tambahan dua lengkap

تَفَعَّلَ - يَتَفَعَّلُ -تَفَعُّلاًَ،مُتَفََّلاً - مُتَفَّعِّلٌ - مُتَفَعَّلٌ - تَفَعَّلْ - لاَتَتَفََّلْ ـــ مُتَفَعَّلٌ - مُتَفَعَّلٌ  
tafa` `ala - yatafa` `alu - tafa` `ulan, mutafa` `alan - mutafa` `ilun - mutafa` `alun - tafa` `al - laa tatafa` `al -(alat tidak ada)- mutafa` `alun2x.

Contoh:
 تَنَزَّلَ - يَتَنَزَّلُ -تَنَزُّلاً،مُتَنَزَّلاً - مُتَنَزِّلٌ - مُتَنَزَّلٌ - تَنَزَّلْ - لاَ تَتَنَزَّلْ ـــــ مُتَنَزَّلٌ - مُتَنَزَّلٌ 
tanazzala - yatanazzalu - tanazzulan, mutanazzalan - mutanazzilun - mutanazzalun - tanazzal - laa tatanazzal -(alat tidak ada)- mutanazzalun2x
telah turun terus menerus - sedang/akan/lagi turun terus menerus - penurunan/turunan terus menerus - penurun terus menerus - yang diturun terus menerus - turunlah terus menerus - janganlah turun terus menerus -(alat tidak ada) - tempat dan waktu turun terus menerus.

Tashrif 10 Pola tiga huruf pokok tambahan satu lengkap

Tashrif 10 Pola tiga huruf pokok tambahan satu lengkap


1. Tashrif 10 Pola tiga huruf pokok tambahan satu atas pola اَفْعَلَ- يُفْعِلُ
اَفْعَلَ -af`ala 1. Pola/wazan kata kerja telah (fi`il madhi)ini diambil dan dibentuk dari kata kerja tiga huruf pokok bentuk telah  dengan cara memberikan tambahan huruf alif(أ)yang berharokat fathah dipermulaannya, selanjutnya mensukunkan fa fi`ilnya, dan memfatahkan `ain fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: اَخْرَجَ-akhrajadia(1laki2) telah mengeluarkan
5. Menurut asal, kata kerja اَخْرَجَ-akhraja ini diambil dan dibentuk dari kata kerja telah tiga huruf pokok  خَرَجَ -kharaja = dia(1laki2) telah keluar  
يُفْعِلُ -yuf`ilu 1. Pola kata kerja sedang/akan/lagi (fi`il mudhari`)ini diambil dan dibentuk dari kata kerja telah dengan cara merubah dan mengganti tambahan alif fi`il madhi dengan huruf ya mudhari berbaris dhammah(-ُ) pada permulaannya, kemudian mengkasrohkan `ain fi`ilnya, Lalu mendhommahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung  subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2)
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini:  يُخْرِجُ-yukhriju=dia(1laki2)sedang mengeluarkan.
5. Pada umumnya walaupun tidak selalu, kata kerja yang menggunakan pola ini merupakan perubahan kata kerja tidak berobject menjadi berobject seperti: 
a. ia telah keluar(=tidak berobject)
ia telah mengeluarkan(=berobject)
b. ia sedang mandi (=tidak berobject) 
ia sedang memandikan(=berobject)
اِفْعاَلاً،مُفْعَلاً
1. Pola/mashdar(akar kata) secara absolut atau mutlak(سِماَعِيٌّ =menurut kenyataan bahasa), Berbentuk atas pola  اِفْعاَلاً-if`aalan atau مُفْعَلاً -muf`alan.
2. Contoh kata yang menggunakan pola mashdar ini: اِخْراَجاً،مُخْرَجاً -ikhraajan, mukhrajan = yang mengeluarkan.
3. setiap kata benda mashdar bisa menjadi kata benda pelaku dalam konteks kalimat
4. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya. 
مُفْعِلٌ -muf`ilun
1. Pola kata pelaku ini secara absolut atau mutlak dibentuk atas pola
مُفْعِلٌ -muf`ilun  kecuali dari kata kerja yang berakhiran huruf buduk waw atau ya.
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مُخْرِجٌ -mukhrijun = yang mengeluarkan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya. 
مُفْعَلٌ -muf`alun
1. Pola kata penderita(isim maf`ul) ini dibentuk secara mutlak atas pola 
مُفْعَلٌ -muf`alun kecuali dari kata kerja yang berakhiran huruf buduk waw atau ya.
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مُخْرَجٌ -mukhrajun = yang dikeluarkan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya. 
اَفْعِلْ  -af`il
1. Pola kata kerja perintah(fi`il amr) ini dibentuk dari kata kerja sedangnya dengan cara merubah dan menggantikan  ya mudhari`nya menjadi alif amr yang berbaris fathah kemudian mensukunkan lam fi`ilnya.
2. Baris/harokat pada `ain fi`il amrnya selalu sama dengan baris/harokat `ain fi`il mudhari`nya.
3. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja perintah selalu mengandung sasaran perintahnya.
4. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran perintah, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2) 
5. Contoh kata yang menggunakan pola ini: اَخْرِجْ -akhrij = keluarkanlah oleh anda(1laki2) 
لاَتُفْعِلْ -laa tuf `il 1. Pola kata kerja larangan(fi`il nahii) ini diambil dan dibentuk dari kata kerja sedangnya(fi`il mudhari`) dengan cara merubah dan mengganti ya fi`il mudhari`nya menjadi huruf ta (تَ)  yang berharokat dhammah dan menambahkan huruf laa larangan(laa nahii = لاَ) pada permulaannya, Kemudian mensukunkan lam fi`il nahiinya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja larangan selalu mengandung sasaran larangannya.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran larangan, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: لاَتُخْرِجْ -laa tukhrij= janganlah anda(1laki2)  mengeluarkan
Isim alat tidak ada  
1. Untuk kategori atas pola اَفْعَلَ- يُفْعِلُ ini, pola kata benda penunjuk alatnya tidak digunakan dalam alquran.
مُفْعَلٌ -muf`alun 1. Pola kata benda penunjuk tempat (isim makan) secara mutlak dibentuk atas pola
مُفْعَلٌ -muf`alun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَخْلَقٌ -makhlaqun = tempat menciptakan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.  
مُفْعَلٌ -muf`alun  1. Pola kata benda penunjuk waktu (isim zaman) secara mutlak dibentuk atas pola
مُفْعَلٌ -muf`alun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَخْلَقٌ -makhlaqun = waktu mengangkat 
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.  
                    2. Tashrif 10 Pola tiga huruf pokok tambahan satu atas pola فاَعَلَ- يُفاَعِلُ
فاَعَلَ -faa `ala
1. Pola/wazan kata kerja telah (fi`il madhi)ini diambil dan dibentuk dari kata kerja tiga huruf pokok bentuk telah  dengan cara memfathahkan fa fi`ilnya, kemudian memberikan tambahan huruf alif(أ)setelah fa fi`il, selanjutnya mefathahkan `ain fi`ilnya, dan memfatahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: ساَبَقَ-saabaqadia(1laki2) telah berlomba lomba
5. Menurut asal, kata kerja ساَبَقَ-saabaqa ini diambil dan dibentuk dari kata kerja telah tiga huruf pokok  سَبَقَ -sabaqa = dia(1laki2) telah mendahului 
يُفاَعِلُ -yufaa`ilu
1. Pola kata kerja sedang/akan/lagi (fi`il mudhari`)ini diambil dan dibentuk dari kata kerja telah dengan cara menambahkan ya fi`il mudhari` yang berbaris dhammah(-ُ) di permulaanya, kemudian mengkasrohkan `ain fi`ilnya, Lalu mendhommahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung  subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2)
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini:  يُساَبِقُ-yusaabiqu=dia(1laki2)sedang berlomba lomba.
5. Pada umumnya walaupun tidak selalu, kata kerja yang menggunakan pola ini merupakan perubahan kata kerja tidak berobject menjadi berobject seperti: 
a. ia telah keluar(=tidak berobject)
ia telah mengeluarkan(=berobject)
b. ia sedang mandi (=tidak berobject) 
ia sedang memandikan(=berobject)
فِعاَلاً،فِيْعاَلاً،مُفاَعَلَةً -fi`aalan, fii`aalan, mufaa`altan
1. Pola/mashdar(akar kata) secara absolut atau mutlak(سِماَعِيٌّ =menurut kenyataan bahasa), Berbentuk atas pola فِعاَلاً-fi`aalan atauفِيْعاَلاً -fii`aalan dan atau مُفاَعَلَةً -mufaa`alatan.
2. Contoh kata yang menggunakan pola mashdar ini: سِباَقاً،سِيْباَقاً،مُساَبَقَةً -sibaaqan, siibaaqan, musaabaqatan = perlombaan.
3. setiap kata benda mashdar bisa menjadi kata benda pelaku dalam konteks kalimat
4. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya. 
مُفاَعِلٌ-mufaa`ilun 1. Pola kata pelaku ini secara absolut atau mutlak dibentuk atas pola
مُساَبِقٌ -musaabiqun  kecuali dari kata kerja yang berakhiran huruf buduk waw atau ya.
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مُساَبِقٌ -musaabiqun = yang berlomba lomba
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.
مُفاَعَلٌ  -mufaa`alun
1. Pola kata penderita(isim maf`ul) ini dibentuk secara mutlak atas pola 
مُفْعَلٌ -muf`alun kecuali dari kata kerja yang berakhiran huruf buduk waw atau ya.
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مُساَبَقٌ -musaabaqun = yang diperlombakan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya. 
فاَعِلْ  -faa`il
1. Pola kata kerja perintah(fi`il amr) ini dibentuk dari kata kerja sedangnya dengan membuang  ya mudhari`nya kemudian mensukunkan lam fi`ilnya.
2. Baris/harokat pada `ain fi`il amrnya selalu sama dengan baris/harokat `ain fi`il mudhari`nya.
3. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja perintah selalu mengandung sasaran perintahnya.
4. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran perintah, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2) 
5. Contoh kata yang menggunakan pola ini: ساَبِقْ -saabiq = berlomba lombalah anda(1laki2) 
لاَتُفاَعِلْ  -laa tufaa`il
1. Pola kata kerja larangan(fi`il nahii) ini diambil dan dibentuk dari kata kerja sedangnya(fi`il mudhari`) dengan cara merubah dan mengganti ya fi`il mudhari`nya menjadi huruf ta (تَ)  yang berharokat dhammah dan menambahkan huruf laa larangan(laa nahii = لاَ) pada permulaannya, Kemudian mensukunkan lam fi`il nahiinya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja larangan selalu mengandung sasaran larangannya.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran larangan, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: لاَتُساَبِقْ -laa tusaabiq= janganlah anda(1laki2)  berlomba lomba
Isim alat tidak ada 
1. Untuk kategori atas pola فاَعَلَ- يُفاَعِلُ ini, pola kata benda penunjuk alatnya tidak digunakan dalam alquran. 
مُفاَعَلٌ  -mufaa`alun 1. Pola kata benda penunjuk tempat (isim makan) secara mutlak dibentuk atas pola
مُفاَعَلٌ  -mufaa`alun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini:مُساَبَقٌ -musaabaqun = tempat berlomba lomba
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.  
مُفاَعَلٌ  -mufaa`alun 1. Pola kata benda penunjuk waktu (isim zaman) secara mutlak dibentuk atas pola
مُفاَعَلٌ  -mufaa`alun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مُساَبَقٌ -musaabaqun = waktu berlomba lomba 
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.  
3. Tashrif 10 Pola tiga huruf pokok tambahan satu atas pola فَعْفَلَ - يُفَعْفِلُ
فَعْفَلَ -fa`fala
يُفَعْفِلُ -yufa`filu
فَعْفَالاً،فِعْفَالاً،فَعْفَلَةً،مُفَعْفَعًا 
مُفَعْفِلٌ -mufa`filun
مُفَعْفَلٌ -mufa`falun
فَعْفِلْ -fa`fil 
لاَتُفَعْفِلْ -laa tufa`fil 
Isim alat tidak ada 
مُفَعْفَلٌ -mufa`falun
مُفَعْفَلٌ -mufa`falun

4. Tashrif 10 Pola tiga huruf pokok tambahan satu atas pola فَعَّلَ - يُفَعِّلُ
فَعَّلَ -fa``ala

يُفَعِّلُ -yufa``ilu
تَفْعِيْلاً،تَفْعَالاً،تِفْعَالاً،تَفْعِلَةً،مُفَعَّلاً
مُفَعِّلٌ  -mufa``ilun
مُفَعَّلٌ -mufa``alun
فَعِّلْ -fa``il 
لاَتُفَعِّلْ -laa tufa``il 
Isim alat tidak ada 
مُفَعَّلٌ -mufa``alun
مُفَعَّلٌ -mufa``alun
 

Tashrif 10 Pola tiga huruf pokok lengkap

Tashrif 10 Pola tiga huruf pokok lengkap


1. Tashrif 10 tiga huruf pokok atas pola فَعَلَ - يَفْعَلُ
فَعَلَ -fa`ala 1. Pola/wazan kata kerja telah (fi`il madhi)ini diambil dan dibentuk dari mashdarnya dengan cara memfatahkan(-َ)  fa fi`ilnya, selanjutnya memfatahkan `ain fi`ilnya, dan memfatahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: رَفَعَ-rafa`a = dia(1laki2) telah mengangkat
يَفْعَلُ -yaf`alu 1. Pola kata kerja sedang/akan/lagi (fi`il mudhari`)ini diambil dan dibentuk dari kata kerja telah dengan cara menambahkan huruf ya mudhari berbaris fathah(-َ) pada permulaannya, kemudian mensukunkan fa fi`ilnya, Lalu mendhommahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung  subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2)
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini:  يَرْفَعُ-yarfa`u=dia(1laki2)sedang mengangkat
مَفْعَلاً,...maf`alan 1.  Pola/mashdar(akar kata) secara absolut atau mutlak(سِماَعِيٌّ =menurut kenyataan bahasa), Berbentuk atas pola  فَعْلاً -fa`lan atau فِعْلاً -fi`lan  atau  فَعْلَةً -fa`latan atau فُعْلَةً -fu`latan  atau =
مَفْعَلاً-maf`alan dsb
2. Contoh kata yang menggunakan pola mashdar ini: رَفْعاً،مَرْفَعاً -raf`an, marfa`an = pengangkatan/pengangkat
3. setiap kata benda bentuk mashdar bisa menjadi kata benda pelaku dalam konteks kalimat.
4. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.  
فاَعِلٌ -faa`ilun 1. Pola kata pelaku ini secara absolut atau mutlak dibentuk atas pola
فاَعِلٌ -faa`ilun kecuali dalam bentuk lain seperti pola pelaku musyabbahah/mubaalaghah=pelaku sangat/paling/maha
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini:  راَفِعٌ -raafi`un = pengangkat/yang mengangkat.
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.  
مَفْعُوْلٌ -maf`uulun 1. Pola kata penderita(isim maf`ul) ini dibentuk secara mutlak atas pola 
مَفْعُوْلٌ -maf`uulun kecuali dari kata kerja yang berakhiran huruf buduk waw atau ya.
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَرْفُوْعٌ -marfuu `un = yang diangkat 
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.   
اِفْعَلْ -if`al 1. Pola kata kerja perintah(fi`il amr) ini dibentuk dari kata kerja sedangnya dengan cara merubah dan menggantikan  ya mudhari`nya menjadi alif amr yang berbaris kasroh kemudian mensukunkan lam fi`ilnya.
2. Baris/harokat pada `ain fi`il amrnya selalu sama dengan baris/harokat `ain fi`il mudhari`nya.
3. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja perintah selalu mengandung sasaran perintahnya.
4. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran perintah, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2) 
5. Contoh kata yang menggunakan pola ini: اِرْفَعْ -irfa` = angkatlah oleh anda(1laki2) 
لاَتَفْعَلْ -laa taf`al 1. Pola kata kerja larangan(fi`il nahii) ini diambil dan dibentuk dari kata kerja sedangnya(fi`il mudhari`) dengan cara merubah dan mengganti ya fi`il mudhari`nya menjadi huruf ta (تَ)  yang berharokat fathah dan menambahkan huruf laa larangan(laa nahii = لاَ) pada permulaannya, Kemudian mensukunkan lam fi`il nahiinya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja larangan selalu mengandung sasaran larangannya.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran larangan, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: لاَتَرْفَعْ -laa tarfa` = janganlah anda mengangkat
مِفْعاَلٌ  -mif`aalun 1. Pola kata benda penunjuk alat(isim alat) ini secara mutlak atas pola
مِفْعالٌ -mif`aalun atau مِفْعَلٌ -mif`alun, Kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk tengah waw atau ya.
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini:  مِرْفاَعٌ -mirfaa`un = alat mengangkat
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    
مَفْعَلٌ -maf`alun 1. Pola kata benda penunjuk tempat (isim makan) secara mutlak dibentuk atas pola
مَفْعَلٌ -maf`alun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَرْفَعٌ -marfa`un = tempat mengangkat 
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    
مَفْعَلٌ -maf`alun 1. Pola kata benda penunjuk waktu (isim zaman) secara mutlak dibentuk atas pola
مَفْعَلٌ -maf`alun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَرْفَعٌ -marfa`un = tempat mengangkat 
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.  

2. Tashrif 10 tiga huruf pokok atas pola فَعَلَ - يَفْعُلُ
فَعَلَ -fa`ala 1. Pola/wazan kata kerja telah (fi`il madhi)ini diambil dan dibentuk dari mashdarnya dengan cara memfatahkan(-َ)  fa fi`ilnya, selanjutnya memfatahkan `ain fi`ilnya, dan memfatahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: خَلَقَ-khalaqa = dia(1laki2) telah menciptakan
يَفْعُلُ -yaf`alu 1. Pola kata kerja sedang/akan/lagi (fi`il mudhari`)ini diambil dan dibentuk dari kata kerja telah dengan cara menambahkan huruf ya mudhari berbaris fathah(-َ) pada permulaannya, kemudian mensukunkan fa fi`ilnya, Lalu mendhommahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2)
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini:  يَخْلُقُ-yakhluqu=dia(1laki2)sedang menciptakan
مَفْعَلاً,...maf`alan 1.  Pola/mashdar(akar kata) secara absolut atau mutlak(سِماَعِيٌّ =menurut kenyataan bahasa), Berbentuk atas pola  فَعْلاً -fa`lan atau فِعْلاً -fi`lan  atau  فَعْلَةً -fa`latan atau فُعْلَةً -fu`latan  atau =
مَفْعَلاً-maf`alan dsb
2. Contoh kata yang menggunakan pola mashdar ini: خَلْقاً،مَخْلَقاً -khalqan, makhlaqan = penciptaan/ciptaan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    
فاَعِلٌ -faa`ilun 1. Pola kata pelaku ini secara absolut atau mutlak dibentuk atas pola
فاَعِلٌ -faa`ilun kecuali dalam bentuk lain seperti pola pelaku musyabbahah/mubaalaghah=pelaku sangat/paling/maha
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini:  خاَلِقٌ-khaaliqun = sang pencipta/yang menciptakan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.   
مَفْعُوْلٌ -maf`uulun 1. Pola kata penderita(isim maf`ul) ini dibentuk secara mutlak atas pola 
مَفْعُوْلٌ -maf`uulun kecuali dari kata kerja yang berakhiran huruf buduk waw atau ya.
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَخْلُوْقٌ -makhluuqun = yang diciptakan/makhluq
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.   
اُفْعُلْ -uf`ul 1. Pola kata kerja perintah(fi`il amr) ini dibentuk dari kata kerja sedangnya dengan cara merubah dan menggantikan  ya mudhari`nya menjadi alif amr yang berbaris kasroh kemudian mensukunkan lam fi`ilnya.
2. Baris/harokat pada `ain fi`il amrnya selalu sama dengan baris/harokat `ain fi`il mudhari`nya.
3. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja perintah selalu mengandung sasaran perintahnya.
4. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran perintah, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2) 
5. Contoh kata yang menggunakan pola ini: اُخْلُقْ -ukhluq = ciptakanlah oleh anda(1laki2) 
لاَتَفْعُلْ -laa taf`ul 1. Pola kata kerja larangan(fi`il nahii) ini diambil dan dibentuk dari kata kerja sedangnya(fi`il mudhari`) dengan cara merubah dan mengganti ya fi`il mudhari`nya menjadi huruf ta (تَ)  yang berharokat fathah dan menambahkan huruf laa larangan(laa nahii = لاَ) pada permulaannya, Kemudian mensukunkan lam fi`il nahiinya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja larangan selalu mengandung sasaran larangannya.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran larangan, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: لاَتَخْلُقْ -laa takhluq = janganlah anda(1laki2)  menciptakan
مِفْعَلٌ -mif`alun 1. Pola kata benda penunjuk alat(isim alat) ini secara mutlak atas pola
مِفْعالٌ -mif`aalun atau مِفْعَلٌ -mif`alun, Kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk tengah waw atau ya.
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini:  مِخْلَقٌ -mikhlaqun = alat menciptakan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    
مَفْعَلٌ -maf`alun 1. Pola kata benda penunjuk tempat (isim makan) secara mutlak dibentuk atas pola
مَفْعَلٌ -maf`alun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَخْلَقٌ -makhlaqun = tempat menciptakan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    
مَفْعَلٌ -maf`alun 1. Pola kata benda penunjuk waktu (isim zaman) secara mutlak dibentuk atas pola
مَفْعَلٌ -maf`alun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَخْلَقٌ -makhlaqun = waktu mengangkat 
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    
3. Tashrif 10 tiga huruf pokok atas pola فَعَلَ - يَفْعِلُ
فَعَلَ -fa`ala
1. Pola/wazan kata kerja telah (fi`il madhi)ini diambil dan dibentuk dari mashdarnya dengan cara memfatahkan(-َ)  fa fi`ilnya, selanjutnya memfatahkan `ain fi`ilnya, dan memfatahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: عَرَفَ-`arafa = dia(1laki2) telah mengenal
يَفْعِلُ -yaf`ilu
1. Pola kata kerja sedang/akan/lagi (fi`il mudhari`)ini diambil dan dibentuk dari kata kerja telah dengan cara menambahkan huruf ya mudhari berbaris fathah(-َ) pada permulaannya, kemudian mensukunkan fa fi`ilnya, Lalu mendhommahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2)
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: يَعْرِفُ-ya`rifu=dia(1laki2)sedang mengenali.
مَفْعَلاً,...maf`alan
1.  Pola/mashdar(akar kata) secara absolut atau mutlak(سِماَعِيٌّ =menurut kenyataan bahasa),
Berbentuk atas pola  فَعْلاً -fa`lan atau فِعْلاً -fi`lan  atau  فَعْلَةً -fa`latan atau فُعْلَةً -fu`latan  atau =
مَفْعَلاً-maf`alan dsb
2. Contoh kata yang menggunakan pola mashdar ini: عَرْفاً -`arfan = pengenalan
3. setiap kata benda bentuk mashdar bisa menjadi kata benda pelaku dalam konteks kalimat.
4. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.  
 
فاَعِلٌ -faa`ilun
1. Pola kata pelaku ini secara absolut atau mutlak dibentuk atas pola
فاَعِلٌ -faa`ilun kecuali dalam bentuk lain seperti pola pelaku musyabbahah/mubaalaghah=pelaku sangat/paling/maha
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini:  عاَرِفٌ -`aarifun = yang mengenal
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.  
مَفْعُوْلٌ -maf`uulun
1. Pola kata penderita(isim maf`ul) ini dibentuk secara mutlak atas pola 
مَفْعُوْلٌ -maf`uulun kecuali dari kata kerja yang berakhiran huruf buduk waw atau ya.
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَعْرُوْفٌ -ma`ruufun = yang diwarisi
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.  
اِفْعِلْ -if`il
1. Pola kata kerja perintah(fi`il amr) ini dibentuk dari kata kerja sedangnya dengan cara merubah dan menggantikan  ya mudhari`nya menjadi alif amr yang berbaris kasroh kemudian mensukunkan lam fi`ilnya.
2. Baris/harokat pada `ain fi`il amrnya selalu sama dengan baris/harokat `ain fi`il mudhari`nya.
3. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja perintah selalu mengandung sasaran perintahnya
4. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran perintah, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2)
5. Contoh kata yang menggunakan pola ini: اِعْرِفْ-i`rif = kenalilah oleh anda(1laki2) 
لاَ تَفْعِلْ -laa taf`il
1. Pola kata kerja larangan(fi`il nahii) ini diambil dan dibentuk dari kata kerja sedangnya(fi`il mudhari`) dengan cara merubah dan mengganti ya fi`il mudhari`nya menjadi huruf ta (تَ)  yang berharokat fathah dan menambahkan huruf laa larangan(laa nahii = لاَ) pada permulaannya, Kemudian mensukunkan lam fi`il nahiinya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja larangan selalu mengandung sasaran larangannya.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran larangan, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: لاَ تَعْرِفْ -laa ta`rif= janganlah anda(1laki2)  mengenali        
مِفْعَلٌ -mif`alun 
1. Pola kata benda penunjuk alat(isim alat) ini secara mutlak atas pola
مِفْعالٌ -mif`aalun atau مِفْعَلٌ -mif`alun, Kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk tengah waw atau ya.
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini:  مِعْرَفٌ -mi`rafun = alat mengenal
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    
مَفْعِلٌ -maf`ilun 1. Pola kata benda penunjuk tempat (isim makan) secara mutlak dibentuk atas pola
مَفْعِلٌ -maf`ilun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَعْرِفٌ -ma`rifun= tempat mengenal
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    
مَفْعِلٌ -maf`ilun 1. Pola kata benda penunjuk waktu (isim zaman) secara mutlak dibentuk atas pola
مَفْعِلٌ -maf`ilun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَعْرِفٌ -ma`rifun = waktu mengenal
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.   
4. Tashrif 10 tiga huruf pokok atas pola فَعِلَ - يَفْعَلُ
فَعِلَ-fa`ila 1. Pola/wazan kata kerja telah (fi`il madhi)ini diambil dan dibentuk dari mashdarnya dengan cara memfatahkan(-َ)  fa fi`ilnya, selanjutnya mengkasrohkan `ain fi`ilnya, dan memfatahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: عَلِمَ-`alima = dia(1laki2) telah mengetahui
يَفْعَلُ -yaf`alu 1. Pola kata kerja sedang/akan/lagi (fi`il mudhari`)ini diambil dan dibentuk dari kata kerja telah dengan cara menambahkan huruf ya mudhari berbaris fathah(-َ) pada permulaannya, kemudian mensukunkan fa fi`ilnya, Lalu mendhommahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2)
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: يَعْلَمُ-ya`lamu=dia(1laki2)sedang mengetahui
مَفْعَلاً,...maf`alan 1.  Pola/mashdar(akar kata) secara absolut atau mutlak(سِماَعِيٌّ =menurut kenyataan bahasa), Berbentuk atas pola  فَعْلاً -fa`lan atau فِعْلاً -fi`lan  atau  فَعْلَةً -fa`latan atau فُعْلَةً -fu`latan  atau =
مَفْعَلاً-maf`alan dsb
2. Contoh kata yang menggunakan pola mashdar ini: عِلْماً،مَعْلَماً -`ilman, ma`laman = `ilmu/pengetahuan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.     
فاَعِلٌ -faa`ilun 1. Pola kata pelaku ini secara absolut atau mutlak dibentuk atas pola
فاَعِلٌ -faa`ilun kecuali dalam bentuk lain seperti pola pelaku musyabbahah/mubaalaghah=pelaku sangat/paling/maha
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini:  عاَلِمٌ -`aalimun = yang mengetahui/yang ber`ilmu
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.     
مَفْعُوْلٌ -maf`uulun 1. Pola kata penderita(isim maf`ul) ini dibentuk secara mutlak atas pola 
مَفْعُوْلٌ -maf`uulun kecuali dari kata kerja yang berakhiran huruf buduk waw atau ya.
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini:مَعْلُوْمٌ -ma`luumun = yang diketahui/ma`lum
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    
اِفْعَلْ -if`al 1. Pola kata kerja perintah(fi`il amr) ini dibentuk dari kata kerja sedangnya dengan cara merubah dan menggantikan  ya mudhari`nya menjadi alif amr yang berbaris kasroh kemudian mensukunkan lam fi`ilnya.
2. Baris/harokat pada `ain fi`il amrnya selalu sama dengan baris/harokat `ain fi`il mudhari`nya.
4. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja perintah selalu mengandung sasaran perintahnya. 
5. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran perintah, kepada pihak kedua tunggal maskulin  yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2)
6. Contoh kata yang menggunakan pola ini: اِعْلَمْ -i`lam = ketahuilah oleh anda(1laki2) 
لاَتَفْعَلْ -laa taf`al 1. Pola kata kerja larangan(fi`il nahii) ini diambil dan dibentuk dari kata kerja sedangnya(fi`il mudhari`) dengan cara merubah dan mengganti ya fi`il mudhari`nya menjadi huruf ta (تَ)  yang berharokat fathah dan menambahkan huruf laa larangan(laa nahii = لاَ) pada permulaannya, Kemudian mensukunkan lam fi`il nahiinya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja larangan selalu mengandung sasaran larangannya.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran larangan, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2) 
 
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: لاَتَعْلَمْ -laa ta`lam = janganlah anda mengetahui
tidak ada 1. Untuk kategori atas pola فَعِلَ - يَفْعَلُ ini, pola kata benda penunjuk alatnya tidak digunakan dalam alquran
مَفْعَلٌ -maf`alun 1. Pola kata benda penunjuk tempat (isim makan) secara mutlak dibentuk atas pola
مَفْعَلٌ -maf`alun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَعْلَمٌ -ma`lamun = tempat mengetahui
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.     
مَفْعَلٌ -maf`alun 1. Pola kata benda penunjuk waktu (isim zaman) secara mutlak dibentuk atas pola
مَفْعَلٌ -maf`alun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini:مَعْلَمٌ -ma`lamun = waktu mengangkat 
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    
5. Tashrif 10 tiga huruf pokok atas pola فَعِلَ - يَفْعِلُ 
فَعِلَ -fa`ila 1. Pola/wazan kata kerja telah (fi`il madhi)ini diambil dan dibentuk dari mashdarnya dengan cara memfatahkan(-َ)  fa fi`ilnya, selanjutnya mengkasrohkan `ain fi`ilnya, dan memfatahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini:وَرِثَ-waritsa = dia(1laki2) telah mewarisi
يَفْعِلُ -yaf`ilu 1. Pola kata kerja sedang/akan/lagi (fi`il mudhari`)ini diambil dan dibentuk dari kata kerja telah dengan cara menambahkan huruf ya mudhari berbaris fathah(-َ) pada permulaannya, kemudian mensukunkan fa fi`ilnya, Lalu mendhommahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2)
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: يَرِثُ-yaritsu=dia(1laki2)sedang mewarisi.
kata يَرِثُ-yaritsu ini menggunakan pola
يَفْعِلُ -yaf`alu dengan menggunakan hulum ibdal.
مَفْعَلاً,...maf`alan 1.  Pola/mashdar(akar kata) secara absolut atau mutlak(سِماَعِيٌّ =menurut kenyataan bahasa), Berbentuk atas pola  فَعْلاً -fa`lan atau فِعْلاً -fi`lan  atau  فَعْلَةً -fa`latan atau فُعْلَةً -fu`latan  atau =
مَفْعَلاً-maf`alan dsb
2. Contoh kata yang menggunakan pola mashdar ini: وَرَثَةً -waratsatan = warisan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.     
فاَعِلٌ -faa`ilun 1. Pola kata pelaku ini secara absolut atau mutlak dibentuk atas pola
فاَعِلٌ -faa`ilun kecuali dalam bentuk lain seperti pola pelaku musyabbahah/mubaalaghah=pelaku sangat/paling/maha
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini:  واَرِثٌ -waaritsun = yang mewarisi
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    
مَفْعُوْلٌ -maf`uulun 1. Pola kata penderita(isim maf`ul) ini dibentuk secara mutlak atas pola 
مَفْعُوْلٌ -maf`uulun kecuali dari kata kerja yang berakhiran huruf buduk waw atau ya.
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَوْرُوْثٌ . 3.Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    -mawruutsun = yang diwarisi
اِفْعِلْ -if`il 1. Pola kata kerja perintah(fi`il amr) ini dibentuk dari kata kerja sedangnya dengan cara merubah dan menggantikan  ya mudhari`nya menjadi alif amr yang berbaris kasroh kemudian mensukunkan lam fi`ilnya.
2. Baris/harokat pada `ain fi`il amrnya selalu sama dengan baris/harokat `ain fi`il mudhari`nya.
3. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja perintah selalu mengandung sasaran perintahnya.
4. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran perintah, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2)
5. Contoh kata yang menggunakan pola ini: رِثْ -rits = warisilah oleh anda(1laki2) 
لاَ تَفْعِلْ -laa taf`il 1. Pola kata kerja larangan(fi`il nahii) ini diambil dan dibentuk dari kata kerja sedangnya(fi`il mudhari`) dengan cara merubah dan mengganti ya fi`il mudhari`nya menjadi huruf ta (تَ)  yang berharokat fathah dan menambahkan huruf laa larangan(laa nahii = لاَ) pada permulaannya, Kemudian mensukunkan lam fi`il nahiinya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja larangan selalu mengandung sasaran larangannya.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran larangan, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: لاَتَرِثْ -laa tarits = janganlah anda(1laki2)  mewarisi
tidak ada 1. Untuk kategori atas pola فَعِلَ - يَفْعِلُ  ini, pola kata benda penunjuk alatnya tidak digunakan dalam alquran
مَفْعَلٌ -maf`alun 1. Pola kata benda penunjuk tempat (isim makan) secara mutlak dibentuk atas pola
مَفْعَلٌ -maf`alun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَوْرِثٌ -mawritsun = tempat menciptakan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.     
مَفْعَلٌ -maf`alun 1. Pola kata benda penunjuk waktu (isim zaman) secara mutlak dibentuk atas pola
مَفْعَلٌ -maf`alun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini:مَوْرِثٌ -mawritsun = tempat menciptakan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.     
6. Tashrif 10 tiga huruf pokok atas pola فَعُلَ - يَفْعُلُ
فَعُلَ 1. Pola/wazan kata kerja telah (fi`il madhi)ini diambil dan dibentuk dari mashdarnya dengan cara memfatahkan(-َ)  fa fi`ilnya, selanjutnya mendhommahkan `ain fi`ilnya, dan memfatahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: حَسُنَ-hasuna = dia(1laki2) telah berbuat ihsan/baik
يَفْعُلُ 1. Pola kata kerja sedang/akan/lagi (fi`il mudhari`)ini diambil dan dibentuk dari kata kerja telah dengan cara menambahkan huruf ya mudhari berbaris fathah(-َ) pada permulaannya, kemudian mensukunkan fa fi`ilnya, Lalu mendhommahkan lam fi`ilnya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, Setiap kata kerja selalu mengandung  subject yang tidak tersebut.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, selalu mengandung subject هُوَ -huwa = dia(1laki2)
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini:  يَحْسُنُ-yahsunu=dia(1laki2)sedang berlaku ihsan/baik 
مَفْعَلاً,... 1.  Pola/mashdar(akar kata) secara absolut atau mutlak(سِماَعِيٌّ =menurut kenyataan bahasa), Berbentuk atas pola  فَعْلاً -fa`lan atau فِعْلاً -fi`lan  atau  فَعْلَةً -fa`latan atau فُعْلَةً -fu`latan  atau =
مَفْعَلاً-maf`alan dsb
2. Contoh kata yang menggunakan pola mashdar ini: حُسْناً، مَحْسَناً -husnan, mahsanan =kebaikan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    
kata banda pelaku menggunakan pola musyabbahah/mubaalaghah 1. Secara mutlak dibentuk atas pola:  فَعَلٌ، فَعِلٌ، فَعِيْلٌ، فَعّاَلٌ dsb.
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: حَسَنٌ، حَسِيْنٌ  -hasanun, hasiinun = yang paling/sangat baik
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    
اُفْعُلْ -uf`ul 1. Pola kata kerja perintah(fi`il amr) ini dibentuk dari kata kerja sedangnya dengan cara merubah dan menggantikan  ya mudhari`nya menjadi alif amr yang berbaris kasroh kemudian mensukunkan lam fi`ilnya.
2. Baris/harokat pada `ain fi`il amrnya selalu sama dengan baris/harokat `ain fi`il mudhari`nya.
3. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja perintah selalu mengandung sasaran perintahnya.
4. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran perintah, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2) 
5. Contoh kata yang menggunakan pola ini: اُحْسُنْ -uhsun = berlaku ihsanlah anda(1laki2)  
لاَتَفْعُلْ -laa taf`ul 1. Pola kata kerja larangan(fi`il nahii) ini diambil dan dibentuk dari kata kerja sedangnya(fi`il mudhari`) dengan cara merubah dan mengganti ya fi`il mudhari`nya menjadi huruf ta (تَ)  yang berharokat fathah dan menambahkan huruf laa larangan(laa nahii = لاَ) pada permulaannya, Kemudian mensukunkan lam fi`il nahiinya.
2. Menurut ragam ragam bentuknya, kata kerja larangan selalu mengandung sasaran larangannya.
3. Dalam konteks setiap kata yang menggunakan pola ini, Selalu mengandung sasaran larangan, kepada pihak kedua tunggal maskulin yakni اَنْتَ -anta = anda(1laki2) 
4. Contoh kata yang menggunakan pola ini: لاَتَحْسُنْ -laa tahsun = janganlah anda berlaku ihsan
tidak ada 1. Untuk kategori atas pola فَعُلَ - يَفْعُلُ ini, pola kata benda penunjuk alatnya tidak digunakan dalam alquran
مَفْعَلٌ -maf`alun 1. Pola kata benda penunjuk tempat (isim makan) secara mutlak dibentuk atas pola
مَفْعَلٌ -maf`alun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَحْسَنٌ -mahsanun = tempat berlaku ihsan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.    
مَفْعَلٌ -maf`alun 1. Pola kata benda penunjuk waktu (isim zaman) secara mutlak dibentuk atas pola
مَفْعَلٌ -maf`alun kecuali bagi kata kerja yang berhuruf buduk awal waw
2. Contoh kata yang menggunakan pola ini: مَحْسَنٌ -mahsanun = waktu berlaku ihsan
3. Pemakaian semua kata benda dalam kalimat ada yang bertanda harokat a(-َ), i(-ِ),dan u(-ُ) atau bertanda harokat tanwin an(-ً), in(-ٍ),dan un(-ٌ). Hal ini ada yang menyebabkan dan menunjukkan fungsi makna tertentu dalam kalimatnya.   


Download file Tashrif 10 Pola tiga huruf pokok diatas Klik disini
Selanjutnya mari kita mengenal  Tashrif 10 tiga huruf pokok tambahan satu lengkap